Senin, 30 Juni 2014

Habib Abdul Mutholib Al Idrus – Guru Udjae Pembuktian Kuasa Allah SWT



Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW, merupakan perjalanan dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsha, serta ke Sidratul Munthaha. Dimana dalam perjalanan itu, Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk umatnya, yaitu Shalat lima waktu.

Terlepas dari menerima perintah Sholat bagi kaum Islam, peristiwa perjalanan Nabi SAW sering kali dipermasalahkan. “Termasuk juga di jaman Rasul, banyak umatnya yang tidak bisa menerima. Karena disitulah Allah SWT menguji keimanan hamba-Nya, bisa mempercayainya atau tidak,” jelas Habib Abdul Mutholib Al Idrus saat tausiyah di Tabligh Akbar, Jakarta, (31/05-2014).

Dia menjelaskan lebih jauh lagi, bahwa perjalanan yang dialami oleh Baginda Rasulullah SAW, bukan hanya pengujian atas keimanan umat Nabi Muhammad SAW saja. “Melainkan hal tersebut untuk menunjukkan betapa besarnya Kuasa Allah SWT, apabila Dia sudah berkehendak,” tandasnya.

Pembuktian atas Kuasa Allah SWT, dalam tausiyahnya, Habib Abdul Mutholib Al Idrus menerangkan. “Kita punya mata, di dalam mata atas yang berwarna hitam. Kalau secara akal pikiran, bentuknya sangat kecil. Tapi kenapa gedung-gedung yang besar, jumlah orang yang banyak. Bisa dimasukkan kedalam mata tersebut, kalau bukan karena kekuasaan Allah SWT,” paparnya.

Jadi peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, menurutnya bukan hanya sebatas menerima perintah sholat yang lima waktu. “Akan tetapi, sebagai pembuktian bahwa Allah SWT Maha Kuasa. Jika Dia sudah berkehendak, memperjalankan umatnya. Maka tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa terjadi dengan mudah bagi-Nya,” katanya. (Machfudh)

Tidak ada komentar: