Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin, mengungkapkan bahwa setiap pelaksanaan peringatan
Nuzulul Qur’an, umat Islam senantiasa meningkatkan wawasan dan pemahaman
tentang relevansi pesan-pesan Al-Quran.
Sebagai rujukan utama dalam membangun
tatanan kehidupan umat manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur’an
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal itu, disampaikan Lukman HS, saat
memberikan sambutan pada acara Peringatan Nuzulul Qur’an, Tingkat Kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, bulan Juli
yang lalu.
“Al Quran membawa misi perubahan, memungkinkan masyarakat mewujudkan peradaban baru, berkat kemampuannya mengembangkan IPTEK dan pengamalan hukum-hukum
Ilahi, baik yang termaktub dalam kitab suci, maupun yang terbentang di
alam raya,” ungkapnya.
Al Quran, lanjutnya, merupakan kitab
yang tidak hanya untuk orang Arab, pada awal abad ke 7 M, tetapi juga untuk masyarakat
modern, bahkan untuk masyarakat dunia yang akan datang.
“Sebagai kitab suci, bagi masyarakat yang
berkebudayaan dan berperadaban maju, Al Qur’an tidak hanya
mengandung pokok-pokok ajaran agama, mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan dan dengan sesamanya atau lingkungan, tetapi juga mengandung
berbagai isyarat tentang IPTEK, alam yang dapat dijadikan motivasi dan
inspirasi dalam berbagai rekayasa, baik rekayasa sosial maupun rekayasa teknik,” papar pria yang akrab di sapa LHS.
Diakhir
sambutannya, Menag berpesan, agar peringatan Nuzulul Quran, hendaknya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki dan meningkatkan
interaksi umat Islam terhadap Al-Quran, bukan hanya sebagai pembaca pasif, tetapi hendaknya meningkat menjadi pembaca kritis, mempertanyakan hakekat sebagaimana diajarkan oleh Al Quran itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar