Kebinekaan
itu meliputi kebinekaan dalam agama, etnisitas, profesi, pemikiran teologi,
praktik ibadah, budaya lokal, status sosial, potensi, kecerdasan, karakter dan
kepribadian manusia. Namun semua berdasarkan sunatullah (Sunnah Allah) yang tidak akan berubah, tetap sama
sepanjang masa (zaman).
Allah
SWT berfirman dalam Surah (33) Al Ahzab Ayat 62;
“Sebagai sunnah Allah yang Berlaku atas
orang-orang yang telah terdahulu sebelum (mu), dan kamu sekali-kali tiada akan
mendapati peubahan pada sunnah Allah.” (Q.S. 33 : 62)
Hal
tersebut dipertegas juga di dalam Surah (35) Faathir Ayat 42 – 43, Allah SWT
berfirman;
“Dan mereka bersumpah dengan nama Allah
dengan sekuat-kuat sumpah; Sesungguhnya jika datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan, niscaya mereka akan lebih mendapat petunjuk dari salah satu
umat-umat (yang lain). tatkala datang kepada mereka pemberi peringatan, Maka
kedatangannya itu tidak menambah kepada mereka, kecuali jauhnya mereka dari
(kebenaran), karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana
(mereka) yang jahat. rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang
yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan
(berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu[1261].
Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan
sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu.”
(Q.S.
35 : 42 – 43)
Hukum
Tuhan sudah pasti, dan cara-Nya memperlakukan mereka yang melakukan perbuatan
dosa sama sepanjang zaman. Kehendak Allah tetap selalu pada jalurnya, dan
dengan cara apa pun tak akan dapat disimpangkan. (1)
Allah SWT berfirman dalam Surah (40) Al Mu’min Ayat 85;
“Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka
tatkala mereka telah melihat siksa kami. Itulah sunnah Allah yang telah Berlaku
terhadap hamba-hamba-Nya. dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.” (Q.S. 40 : 85)
Kaum
nabi terdahulu sudah berulang kali diberi kesempatan dan berulang kali mereka
menolak. Bila sudah sangat terlambat, baru mereka bersedia beriman. Yang
demikian sudah tidak ada gunanya. Allah SWT hendak melatih dan membersihkan
niat manusia. Akibat ketidak-patuhan dan pendurhakaan mereka, maka mereka pun
benar-benar hancur. (2)
Allah SWT berfirman dalam Surah (48) Al Fath Ayat 22 – 23;
“Dan Sekiranya orang-orang kafir itu
memerangi kamu pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah)
kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong. Sebagai
suatu sunnatullah yang telah Berlaku
sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah
itu.” (Q.S.
48 : 22 – 23)
(Machfudh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar