Minggu, 24 Agustus 2014

Majelis Mujahidin Tolak Keberadaan ISIS

Belum selesai Indonesia menyelesaikan masalah sengketa Pilpres, sudah mendapatkan permasalahan baru. Yaitu munculnya doktrin yang mengatasnamakan agama Islam, ISIS (Islamic State of Iraq and Sham), dimana doktrin tersebut bertentangan dengan ajaran syariat Islam.

Tak pelak saja, banyak pihak yang angkat bicara, terutama dari kalangan umat Islam, salah satunya Majelis Mujahidin. Menurut ormas Islam tersebut, bahwa Daulah Al Baghdadi (ISIS) merupakan rekayasa Syi’ah yang menggunakan doktrin Khawarij.

Majelis Mujahidin melalui konfrensi press pada hari Sabtu (09/08-2014), di markasnya, daerah Pamulang Barat, Tangerang Selatan, menyatakan dengan tegas menolak keberadaan ISIS. Terlebih lagi setelah melakukan lawatan ke bumi syam, dalam rangka melaksanakan salah satu misi institusi.

Menurut Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin, Ustadz Irfan S. Awwas, bahwa propaganda yang dilakukan pihak ISIS berhasil memukau dan menipu muslimin dengan manipulasi konsep khilafah.

“ISIS mengumandangkan konsep Khilafah, serta slogan-slogan menawan lainnya. Seperti anti thaghut, syahid di jalan Allah dan lain-lain. Itulah propaganda yang dilakukan oleh ISIS,” ungkapnya seraya membacakan lembaran penyataan yang dikeluarkan Majelis Mujahidin.

Ditambahkan oleh Amir Majelis Mujahidin, Ustadz Muhammad Thalib, bahwa dampak buruk yang terjadi setelah deklarasi khilafah Al Baghdadi yaitu timbulnya bencana bagi kaum muslimin, serta terjadinya berbagai penyimpangan syar’i.

“Disana tidak ada satupun ulama Ahlu Sunnah dan faksi mujahidin Suriah yang representatif bersedia untuk bergabung dengan khilafah Al Baghdadi. Bukan hanya fait acompli karena pembentukannya tidak melalui musyawarah, tindakan-tindakan ISIS yang dzalim terhadap mujahidin dengan doktrin ala khawarij,” jelasnya panjang lebar kepada wartawan.

Ustadz Muhammad Thalib menambahkan, bahwa banyak kebiadaban dan kedzaliman yang dilakukan ISIS, seperti membunuh ribuan kaum muslimin yang berdemo menentang deklarasi Daulah Al Baghdadi di Raqah.

“Bahkan ISIS juga melakukan pembunuhan ratusan kaum perempuan di Iraq, memaksa jamaah Shalat Jum’at untuk berbai’at di sejumlah daerah yang dikuasinya. Akibatnya banyak masyarakat takut mendatangi shalat Jum’at,” tambahnya.

Akhirnya Majelis Mujahidin, memutuskan bahwa deklarasi Daulah Khilafah Al Baghdadi adalah jelas sesat dan menyesatkan, setidaknya karena pertama, iftiraa-un ‘alal khilafah (berdusta atas nama khilafah), yaitu mengangkat dirinya sendiri dan hanya dibai’at oleh sekelompok orang, sedangkan sebagian besar kaum muslimin menolaknya.

Kedua, bahwa doktrin takfir itu muncul dari ideologi kaum khawarij, dan eksistensi kaum khawarij lahir dari sekte Syi’ah. Kini menjelma menjadi ISIS dan berusaha menebarkan doktrinnya di Indonesia, yaitu dengan mengajak berjihad di jalan Allah SWT.

“Berdasarkan dalil naqliyah dan aqliyah yang telah disebutkan, maka Majelis Mujahidin menyerukan kepada kaum mukmin hendaknya menghadapi orang kafir yang memerangi Islam secara massif. Dan pemerintah Indonesia, organisasi serta gerakan Islam perlu mewaspadai gerakan Daulah Al Baghdadi yang menjadi proxy force (agen antara) gerakan takfiri, khawarij dan Syi’ah di Indonesia,” tandas Ustadz Irfan S. Awwas seraya menutup konferensi press. (Machfudh)

Tidak ada komentar: