Berdasarkan hasil lawatan yang dilakukan Amir
Majelis Mujahidin, Ustadz Muhammad Thalib, ke tanah Sham (Suriah). Ditemukan
fakta bahwa sebagian besar pasukan milisi ISIS, berasal dari pendatang,
orang-orang asing yang baru memeluk agama Islam.
“Jumlah pengikut ISIS di lapangan itu, justru tidak
banyak. Malah mereka itu datang dari orang-orang asing, istilah mereka adalah
kaum Muhajirin. Jadi, bukan dari orang Suriah sendiri, mereka berasal dari
Inggris, Skotlandia, Kanada dan negara lainnya,” ungkapnya kepada Machfudh di markas Majelis
Mujahidin, Pamulang Barat, Tangerang Selatan, Sabtu (09/08-2014).
Menurutnya hal tersebut menjadi sebuah pertanyaan
besar, kenapa yang direkrut dari kalangan muallaf?
“Kenapa orang Suriah sendiri tidak mau menjadi
pasukan milisi? Misalnya dari Australia, baru jadi muallaf sekitar tiga bulan.
Semua karena tidak ada target pemahaman Islam dalam tubuh ISIS, bahkan Al
Baghdadi sendiri tidak mengerti tentang Islam,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Ustadz Muhammad Thalib,
mengungkapkan bahwa Al Baghdadi sendiri di kalangan orang Suriah tidak diakui.
“Tetapi, kok mampu mendatangkan ribuan orang dari negara lain ke tanah Sham,”
ujarnya.
Hal tersebut setelah dicermati dengan seksama oleh
Amir Majelis Mujahidin, didapi fakta ketika Al Baghdadi membantai atau
menghabisi kaum muslimin di daerah tertentu dengan alasan bahwa mereka yang
dibantai disebut sebagai orang kafir, murtad dan lain sebagainya.
“Itu karena orang-orang asing yang datang ke tanah
Sham tidak mengetahui tentang seluk beluk di Suriah. Padahal yang dibunuhi itu
adalah orang Islam sendiri, namun oleh Al Baghdadi dikatakan bahwa mereka bukan
muslim, tapi orang Kristen, Yahudi, Kafir dan lainnya,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar