Kebinekaan
dalam profesi, yaitu bidang pekerjaan yang dilandasi oleh minat, keahlian, dan
keterampilan tertentu. Al Qur’an menyebutkan dan mengisyaratkan bermacam-macam
profesi, diantaranya petani, pedagang, hakim, bendahara, tentara, penenun,
penggembala, pembuat kapal, dan baju perang.
Allah SWT berfirman
dalam Surah (48) Al Fath Ayat 29;
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan
orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir,
tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud mencari
karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka
dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas
itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di
atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah
hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang
mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. 49 : 29)
Az Zurra’ adalah bentuk jamak dari Az Zari’ yang artinya para peladang, petani, atau penanam tanaman.
Bertani merupakan profesi kuno untuk mencari nafkah kehidupan. Profesi
berikutnya adalah beternak.
Allah SWT
mengisyaratkan Nabi Musa AS beternak, dan menggembala kambing. Sebagaimana
Allah berfirman dalam Surah (20) Thaahaa Ayat 18;
“Berkata Musa: ‘Ini adalah tongkatku, aku
bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku
ada lagi keperluan yang lain padanya’.” (Q.S. 20 : 18)
Dalam Surah (21) Al
Anbiyaa’ Ayat 80, Allah SWT berfirman;
“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat
baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah
kamu bersyukur (kepada Allah).” (Q.S. 21 : 80)
Allah
SWT berfirman dalam Surah (11) Huud Ayat 37;
“Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan
dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang
orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (Q.S. 11 : 37)
Surah (23) Al
Mu’minuun Ayat 27, Allah SWT berfirman;
“Lalu Kami wahyukan kepadanya: ‘Buatlah
bahtera di bawah penilikan dan petunjuk Kami, Maka apabila perintah Kami telah
datang dan tanur telah memancarkan air, Maka masukkanlah ke dalam bahtera itu
sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan (juga) keluargamu, kecuali orang yang
telah lebih dahulu ditetapkan (akan ditimpa azab) di antara mereka. dan
janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim, karena Sesungguhnya
mereka itu akan ditenggelamkan’.” (Q.S. 23 : 27)
Profesi selanjutnya
adalah pedagang. Hal itu seperti yang diungkapkan ayat-ayat berikut. Allah SWT
berfirman dalam Surah (04) An Nisaa’ Ayat 29;
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah
kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. 4 : 29)
Pada Surah (62) Al
Jumu’ah Ayat 11, Allah SWT berfirman;
“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau
permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: ‘Apa yang di sisi Allah lebih baik
daripada permainan dan perniagaan’, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki.” (Q.S. 62 : 11)
Masih
banyak lagi, ayat-ayat dalam Al Qur’an yang berisi tentang isyarat Allah SWT
mengenai profesi. (Machfudh)
Sumber : Lajnah Pentashihan
Mushaf Al Qur’an, Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar