Cerai-berai
dan selisih paham itu, disebabkan antara lain oleh egoisme dan klaim kebenaran
masing-masing kelompok maupun individu. Padahal tidak ada satu pihak pun yang
pengetahuannya meliputi segalanya, dari berbagai sisi atau sudutnya. Di atas
semua yang berilmu, ada Yang Maha Berilmu.
Allah SWT berfirman dalam Surah (12) Yusuf Ayat 76;
“Maka mulailah Yusuf (memeriksa)
karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian
Dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur
untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya
menurut undang-undang Raja, kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap
orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha mengetahui.” (Q.S. 12 : 76)
Sedikit
dari kisah Nabi Yusuf AS, bahwa ketika manusia merasa dirinya mempunyai
kepintaran lebih dari orang lain, maka dia akan berusaha mengakali orang lain
tersebut, sehingga dia menjadi sombang dan akibatnya mengarahkan untuk berbuat
kejahatan.
Dengan
merasa benar atau paling benar, seseorang atau suatu kelompok cenderung menilai
pihak lain salah. Dengan merasa paling benar, ia akan merasa paling baik.
Dengan merasa paling baik, ia merasa berhak menjelek-jelekkan pihak lain.
Itulah
pangkal perselisihan dan kemunduran secara rohani. Renungkanlah. (Machfudh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar