Minggu, 05 Oktober 2014

Jadikan 'Sami'na wa atho'na' Budaya Umat Islam Indonesia

Orientasi beragama sami'na wa atho'na (Aku mendengar perintah-Mu), perlu menjadi budaya umat Islam Indonesia. Hal itu dikemukakan, Wakil Amirul Hajj, Prof Din Syamsuddin, dalam khutbah wukuf dengan judul; Meraih Kemabruran Menuju Kehidupan Berkemajuan, di Arafah, Jum'at (03/10-2014).

Sebelum dilakukan khutbah wukuf, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Abdullah Muhammad Fachir, dan Amirul Hajj sekaligus Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin, memberikan sambutan.

Dalam khutbahnya, Prof Din mengatakan, jika sami'na wa tho'na menjadi budaya beragama, maka umat islam di indonesia akan menjadi umat yang berbondong-bondong memenuhi masjid, dan musholla pada setiap panggilan adzan. Sehingga masjid dan mushola akan makmur dan bersyiar.

Indonesia tidak hanya menjadi negeri ribuan masjid,  melainkan juga negeri jutaan jamaah. Dengan demikian, masjid-masjid di Indonesia akan berfungsi, sebagai pusat peribadatan dan pusat kegiatan muamalat umat.

Dengan demikian, kata Ketua Umum MUI ini, banyak permasalahan umat Islam dalam berbagai bidang kebudayaan, seperti; sosial, pendidikan, ekonomi dan politik akan dapat dibicarakan dan selanjutnya diatasi.

Jika sami'na wa atha'na menjadi budaya, maka umat Islam akan menjadi umat yang berlomba-lomba mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah. Sehingga trilliunan ruouah akan dapat terkumpulkan.

Sebagai hasilnya, jutaan fakir misin dan kaum dhuafa dapat tersantuni dan terbedayakan, ribuan sekolah, madrasah dan universitas akan dapat  terbangunkan. Maka, dia menambahkan, fenomena  kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan akan hilang dari kehidupan umat Islam di Indonesia, negeri dari penduduk muslim terbesar di dunia.

Di bagian lain, Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, mengatakan adalah suatu takdir yang baik, bahwa wukuf yang dilakukan saat ini, berlangsung hari Jumat yang dikenal dengan sayyidul ayyam atau semulia-mulianya hari.

Dan, ini mengulang waktu yang dialami Rasulullah SAW, bersama sekitar 114 ribu umat Islam, pada saat berhaji sekali-kalinya seumur hidup yang disebut al-hajjul akbar atau haji besar, yaitu ibadah haji itu sendiri. (Machfudh)

Tidak ada komentar: