Jumat, 31 Oktober 2014

Muhammad Sukses Lakukan Konseptualisasi Tatanan Sosial dan Politik

Setiap peringatan maulid Nabi, memori kolektif umat Islam akan tertuju kepada sosok pemimpin besar yang tidak saja negara. Wajar, jika sejumlah ilmuwan memberikan pengakuan akan sukses yang telah diukir oleh sosok Muhammad SAW, sebagai nabi dan sekaligus negarawan (Prophet and Statesman).

Rasulullah SAW, telah berhasil menyusun tatanan sistem masyarakat Madani yang identik dengan civil society, karena secara sosio-kultural mengandung substansi keadaban atau civility dan merupakan masyarakat yang sangat modern untuk zaman dan tempatnya.

Tak terlalu berlebihan, jika dikatakan Nabi Muhammad telah melakukan konseptualisasi tatanan kehidupan sosial politik dan kenegaraan, memiliki daya jangkau menembus batas-batas ruang dan waktu jauh ke depan yang tetap relevan sampai saat ini.

Disisi lain, keberhasilan Nabi Muhammad SAW, tidak diraih dengan mudah, tetapi melalui perjuangan panjang. Di tengah runtuhnya moralitas bangsa Arab yang bersemangat tribalisme, Nabi Muhammad SAW, membawa perubahan yang signifikan, akan pentingnya nilai-nilai kemanusian dan keadilan.

Ada tiga cara yang digunakan Nabi Muhammad SAW, dalam melakukan penataan masyarakat madinah. Pertama, membangun infrastruktur masyarakat dengan masjid sebagai simbol dan perangkat utamanya. Kedua, menciptakan kohesi sosial melalui proses persaudaraan antara dua komunitas yang berbeda, yaitu Quraisy dan Yatsrib, serta komunitas Muhajirin dan Anshar dalam bingkai solidaritas keagamaan.

Dan Ketiga, membuat nota kesepakatan untuk hidup berdampingan secara rukun dan damai dengan komunitas lain, sebagai sebuah masyarakat pluralistik yang mendiami wilayah yang sama. (Machfudh)

Tidak ada komentar: