Momen Rapat Pimpinan Unit Eselon
I, Kementerian
Agama RI, Tahun
Anggaran 2014, Bandung, Selasa (14/10-2014), dimanfaatkan oleh Menteri Agama RI, Lukman
Hakim Syaifuddin (LHS) untuk
berpamitan.
“Pada kesempatan ini, saya ingin
menyampaikan pamitan kepada saudara-saudara sekalian, bahwa tanggal 20 Oktober nanti, kita akan
memiliki Presiden baru. Pak Jokowi, Insya Allah, akan
dilantik di MPR. Pada saat itulah, kita punya
pemerintahan baru dan dalam hitungan satu dua hari, kita memiliki kabinet baru,” ujarnya dalam sambutannya, tampak keheningan menyelimuti seluruh
peserta.
Terlepas siapa yang akan menjadi
Menteri Agama pada kabinet mendatang, hal ini kemudian mengundang tanya
kalangan wartawan, tentang siapa sosok Menag yang ideal menurut Menteri Agama yang
sekarang.
Mendapat pertanyaan itu, LHS berharap Menteri Agama yang akan datang, adalah
sosok yang bisa memahami peran dan fungsi agama dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. “Agama
adalah mutlak dalam membangun karakter dan bangsa kita. Jadi, agama
merupakan unsur mutlak dalam nation and
character building. Saya pikir itu kerangka besarannya,” terangnya.
Menurut LHS,
Menag yang akan datang sebaiknya orang yang paham, bahwa agama merupakan sesuatu
yang sangat penting. Dikatakannya, bahwa bangsa ini tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama
dalam semua sektor kehidupannya. Karena nilai agamalah yang menyatukan keberagaman di Indonesia ini.
“Semua kita mempunyai keyakinan
dan kepercayaan, bahwa nilai agama harus dijunjung tinggi. Karenanya, agama itulah
yang menyatukan kita di tengah keragaman yang sangat majemuk,” katanya.
Faktor lainnya, lanjutnya, adalah
kemampuan untuk meningkatkan fungsi pelayanan di semua sektor Kementerian
Agama, utamanya
yang terkait dengan tranparansi dan efisiensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar