Menteri Agama RI, Lukman Hakim
Syaifuddin, melepas
Gerak Jalan Kerukunan Beragama. Gerak jalan tersebut,
diselenggarakan
olrh umat Buddha dalam
memperingati 50 Tahun, Usia Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI), Minggu (19/10-2014).
Dalam sambutannya, Lukman Hakim Syaifuddin menegaskan, bahwa sebagai bangsa yang besar, majemuk, dan plural,
masyarakat Indonesia harus senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan.
Menurutnya, bangsa ini selalu
berproses menjadi dewasa dalam konteks kerukunan, karena pengalaman sejarah
telah membuktikan, sekurang-kurangnya membutuhkan 350 tahun untuk mempersatukan
bangsa ini, dari
berbagai macam perpecahan.
“Kita tidak
boleh bermain-main, apalagi meremehkan keutuhan NKRI,” tegasnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen
Bimas Buddha, Ketua Umum PBDNSI, Ketua Perwakilan Umat
Buddha Indonesia (Walubi), Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia
(Matkin), Ketua Gereja Kristen Indonesia (KGI), Kepala
Pusat Krukunan Umat Beragama (PKUB) Kementeran Agama
RI.
Selain itu, ikut juga dalam gerak jalan tersebut, Forum Kerukunan Umat Beragama,
instansi pemerintahan, umat dari berbagai majelis agama Buddha, dan umat dari
majelis lintas agama yang ada di Indonesia.
Gerak jalan ini,
mencerminkan kerukunan antar beragama dan untuk memperkuat keharmonisan antar
umat beragama. “Kerukunan merupakan kata kunci. Walau kita berbeda-beda, tapi kita
disatukan oleh semangat nilai-nilai agama. Hakekatnya, ditemukan
pada satu titik yang sama,” paparnya.
Menurutnya, Buddha dikenal ajarannya tentang
tidak adanya keterpisahan manusia dengan alam, tidak ada perbedaan di antara
manusia, selama
manusia itu kembali ke jati dirinya. Untuk itu, umat Buddha, tambahnya, sudah
semestinya selalu mengedapankan dan mesosialisasikan ajaran-ajaran agama yang
menjunjung tinggi nilai kerukunan.
Lukman Hakim Syaifuddin mengapresiasi kegiatan PBDNSI ini,
terlebih mengusung tema Berjalan di Atas
Jalan Dharma Sebenarnya Menuju Indonesia Jaya, sangat
relevan dengan konteks kekinian yang akan memasuki masa transisi pemerintahan.
Sementara itu, Ketua Umum PBDNSI, Suhadi Sendjaja mengatakan, bahwa gerak
jalan kerukunan ini, merupakan rangkaian lanjutan memperingati 50 Tahun PBDNSI. Menurutnya, kerukunan merupakan suasana yang sangat
diperlukan untuk pembangunan bangsa menuju Indonesia Jaya.
Sebagai komunitas agama Buddha, NSI ingin menguatkan semangat kerukunan beragama ini, dengan
melibatkan seluruh umat dari majelis Buddha di Indonesia, majelis-majelis
lintas agama, dan institusi pemerintahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar