Minggu, 19 Oktober 2014

Umar Shihab Sosok Pemikir dan Penulis

Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, pepatah ini, sepertinya sangat relevan untuk menggambarkan sosok pemikir dan penulis Indonesia, Umar Shihab. Beliau adalah  putera seorang ulama, pemikir, pemimpin, dan pejuang umat, Abdurrahman Shihab.

“Satu sisi terpenting dari seorang Umar Shihab, adalah sebagai pemikir dan penulis,” demikian yang diungkapkan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin, saat memberikan sambutan pada acara Tasyakuran 75 Tahun, Prof Umar Shihab, dan Launching Buku Kapita Selekta Mozaik Islam, di Hotel Saripan Pasifik, Jakarta, Jumat (17/10) Malam.

Acara yang dihadiri Keluarga besar Shihab, seperti, Alwi Shihab, Quraisy Shihab, Ketua MUI Din Syamsuddin, Mantan Wapres Tri Sutrisno, Mantan Menag Maftuch Basyuni, dan duta-duta besar negara sahabat.

Dalam sambutannya, Lukman Hakim Syaifuddin, sangat bersyukur bisa berinteraksi dengan Umar Shihab kurang lebih 2,5 tahun (1997 - 1999), saat menjadi anggota DPR RI.  Sebagai seorang pejuang yang aktif dalam pergerakan Islam, melalui Pelajar Islam Indonesia (PII), dan pernah menjabat sebagai ketua HMI Makassar, Pengurus MUI Sulsel hingga menjabat ketua MUI Pusat, menjadikan Umar Shihab mempunyai pengalaman hidup dan interaksi sosial yang cukup luas dan beragam.

Pria pengagum sosok Muhammad Natsir, Buya Hamka, Haji Abubakar Atjeh, Ustad Husain Al Habsyi, KH Abdul Ghaffar Ismail, AR Baswedan, dan Saifuddin Zuhri, disertai lingkungan pendidikan yang kondusif, telah membentuk sikap intelektual dan menempa jati dirinya, sebagai ulama dan ilmuan Islam yang mumpuni.

Seiring dengan itu, lahirnya buku Kapita Selecta Mozaik Islam, karya Umar Shihab ini, menurut Lukman HS, merupakan oase pemikiran yang menghimpun dan mengajak kita kepada wawasan beragama yang inklusif, dan menempatkan persoalan-persoalan ijtihad, serta penafsiran keagamaan pada tempat yang sewajarnya.

Buku karya Umar Shihab ini, sangat bermanfaat bagi kalangan PTAI, aktivis dakwah dan ormas islam. “Selamat milad, 75 Tahun, Prof Dr Umar Shihab, dan selamat atas peneribitan bukunya,” ujarnya.

Sebelumnya, Prof Dr H Muhammad Galib, sekaligus dosen UIN Makassar ini, menyampaikan selayang pandang mengenai sosok Umar Shihab. Beliau berkisah, bahwa Umar Shihab merupakan sosok seorang pendidik yang tidak pernah meluluskan mahasiswanya, walau sudah berulang-ulang kali mengikuti mata kuliahnya, kalau belum bisa. Sehingga, beliau mendapat julukan dari mahasiswanya sebagai Dosen Killer.

“Sikap moderasinya tinggi, baginya perbedaan bukanlah sebagai perpecahan,” ungkapnya.

Selain itu, Ketua MUI Din Syamsuddin, memberikan sambutan dan tanggapan mengenai buku tersebut.  Bagi pria yang sering disapa Din ini, menyampaikan bahwa buku karya Umar Shihab tersebut, mengangkat isu-isu persoalan kontemporer, bunga rampai hingga akhirnya dapat dikatakan sebagai mozaik Islam. Islam dipandang sebagai intentitas satu jalinan temali yang kuat dan sebagai mozaik yang indah.

“Prof Umar Shihab ingin membawa perbedaan adalah suatu rahmat, rahmat tidak hanya dalam arti esensi, namun ada pesan (inperatif) yang perlu disikapi dengan rahmah. Pesan yang ingin disampaikan, adalah dialog antara kita perlu ditingkatkan, agar terhindar dari pengkafiran dan penyesatan,” jelas Din Syamsuddin. (Machfudh)

Tidak ada komentar: