Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, pepatah ini, sepertinya
sangat relevan untuk menggambarkan sosok pemikir dan penulis Indonesia, Umar
Shihab. Beliau adalah putera seorang ulama, pemikir, pemimpin, dan
pejuang umat, Abdurrahman Shihab.
“Satu sisi terpenting dari
seorang Umar Shihab, adalah sebagai pemikir dan penulis,” demikian yang diungkapkan Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin, saat memberikan sambutan pada acara Tasyakuran 75 Tahun, Prof Umar
Shihab, dan
Launching Buku Kapita Selekta Mozaik
Islam, di Hotel
Saripan Pasifik, Jakarta, Jumat (17/10) Malam.
Acara yang dihadiri Keluarga
besar Shihab, seperti,
Alwi Shihab, Quraisy Shihab, Ketua MUI Din Syamsuddin,
Mantan Wapres Tri Sutrisno, Mantan Menag Maftuch Basyuni, dan duta-duta besar
negara sahabat.
Dalam sambutannya, Lukman Hakim Syaifuddin, sangat bersyukur bisa berinteraksi dengan Umar Shihab kurang lebih
2,5 tahun (1997 - 1999), saat menjadi anggota DPR RI. Sebagai seorang pejuang yang aktif dalam
pergerakan Islam, melalui
Pelajar Islam Indonesia (PII), dan pernah menjabat sebagai
ketua HMI Makassar, Pengurus MUI
Sulsel hingga menjabat ketua MUI Pusat, menjadikan Umar
Shihab mempunyai pengalaman hidup dan interaksi sosial yang cukup luas dan
beragam.
Pria pengagum sosok Muhammad
Natsir, Buya Hamka, Haji Abubakar Atjeh, Ustad Husain Al Habsyi, KH Abdul
Ghaffar Ismail, AR Baswedan, dan Saifuddin Zuhri, disertai lingkungan pendidikan
yang kondusif, telah membentuk sikap intelektual dan menempa jati dirinya, sebagai ulama dan ilmuan Islam
yang mumpuni.
Seiring dengan itu, lahirnya buku
Kapita Selecta Mozaik Islam, karya Umar Shihab ini, menurut Lukman HS, merupakan oase
pemikiran yang menghimpun dan mengajak kita kepada wawasan beragama yang
inklusif, dan
menempatkan persoalan-persoalan ijtihad, serta penafsiran
keagamaan pada tempat yang sewajarnya.
Buku karya Umar Shihab ini, sangat
bermanfaat bagi kalangan PTAI, aktivis dakwah dan ormas
islam. “Selamat milad, 75 Tahun, Prof Dr Umar Shihab, dan selamat atas peneribitan bukunya,” ujarnya.
Sebelumnya, Prof Dr H Muhammad
Galib, sekaligus dosen UIN Makassar ini, menyampaikan selayang
pandang mengenai sosok Umar Shihab. Beliau berkisah, bahwa Umar Shihab merupakan
sosok seorang pendidik yang tidak pernah meluluskan mahasiswanya, walau sudah
berulang-ulang kali mengikuti mata kuliahnya, kalau belum bisa. Sehingga, beliau
mendapat julukan dari mahasiswanya sebagai Dosen
Killer.
“Sikap moderasinya tinggi,
baginya perbedaan bukanlah sebagai perpecahan,” ungkapnya.
Selain itu, Ketua MUI Din Syamsuddin, memberikan sambutan dan
tanggapan mengenai buku tersebut. Bagi pria yang sering disapa Din ini, menyampaikan bahwa buku karya
Umar Shihab tersebut, mengangkat isu-isu persoalan kontemporer, bunga rampai hingga
akhirnya dapat dikatakan sebagai mozaik Islam. Islam dipandang sebagai
intentitas satu jalinan temali yang kuat dan sebagai mozaik yang indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar