Minggu, 12 Oktober 2014

Perlu Aturan Baru Angkat Guru Madrasah

Indonesia, termasuk negara dengan jumlah tenaga guru yang sangat banyak, bahkan surplusnya hingga rasionya 1 murid berbanding 9 guru. Dari rasio ini, Indonesia menempati tempat kedua setelah Jepang.

“Ini rasio terindah di dunia, dari sisi jumlah guru dan murid, kita nomor 2 setelah negara Jepang,” ujar Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Kamarudin Amin, saat membuka acara Penyusunan Rancangan Regulasi Pendidikan Islam, Jakarta, Rabu (09/10-2014).

Namun demikian, Kamarudin  menyatakan, bahwa kondisi itu merupakan tantangan yang harus disadari bersama. Salah satu  langkah yang bisa dilakukan, adalah dengan melihat dan mereview regulasi, atau aturan secara komprehensif, utamanya yang menyangkut masalah pengangkatan guru. “Misalnya tentang pengangkatan guru madrasah,” tukasnya.

Saat ini, kondisi yang tejadi ialah tidak terbendungnya pengangkatan guru. “Ketua yayasan dan kepala madrasah, mudahnya mengangkat guru. Ditambah lagi, begitu longgarnya mutasi atau perpindahan guru mengajar,” katanya.

Selain itu, peningkatan mutu dan kualitas, lulusan madrasah harus terus digenjot. Maklum, mulai tahun depan, Indonesia bersama negara kawasan lainnya, akan memasuki pasar bebas Asean, atau lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal ini, tentu menuntut agar masyarakat Indonesia mempunyai kapasitas lebih, khususnya para guru di lembaga pendidikan Islam.

“Ada tantangan yang harus diperbaiki, misalnya, dari sisi kapasitas dan kompetensi lulusan madrasah,” kata  mantan Wakil Rektor UIN Makassar, dalam kegiatan yang di adakan oleh Bagian Ortala dan Kepegawaian, Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag RI.

Kamarudin mejelaskan, bahwa dari temuan survey yang dilakukan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) , ternyata Indonesia menempati ranking urutan kedua paling bawah, tepatnya di urutan ke-64 dari 65 negara yang diuji kemampuan akademis siswanya.

“Padahal kita mempunyai anggaran 20%, secara Undang-undang, ini ukuran negara Asia paling besar,” tegas Kamarudin. (Machfudh)

Tidak ada komentar: