Kamis, 03 Juli 2014

Berbakti kepada Orang tua Menurut Al Quran

Saat ini kemajuan dunia telah banyak mempengaruhi generasi muda, terutama akhlaknya, sering terlihat seorang anak sudah berani melawan orang tua. Bahkan anak-anak sekarang merasa dirinya lebih pintar, sehingga keadaan kerap terbalik.

Ironisnya, anak bukannya patuh kepada perintah orang tua, melainkan sebaliknya orang tua tunduk dibawah kendali anak. Na’udzubillahi min jaliq. Padahal dalam Al Qur’an da Sunnah Rasulullah SAW, telah ditegaskan bagaimana kewajiban anak untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Berbakti kepada kedua orang tua, yang sering disebut oleh para ulama sebagai “Birrul walidaini”. Ternyata terlihat betapa pentingnya keududukan kedua orang tua, sehingga diwajibkan Allah SWT untuk berbakti kepada mereka.

Apapun perintah orang tua, sudah seharusnya dipatuhi dan ditaati oleh anak-anaknya, selama perintah tersebut tidak melanggar syariat Islam. Maka berbuat baik atau Ihsan kepada orang tua, dapat dipenuhi dengan memenuhi semua yang menjadi hak kedua orang tua.

Lawan dari Birrul walidaini adalah Aqqul walidaini, yaitu durhaka kepada kepada orang tua. Misalnya melakukan perbuatan yang dapat menyakiti perasaan dan menyakiti badaniah kedua orang tua, baik melalui perkataan maupun perbuatan, serta mengabaikan semua kebaikan orang tua.

Jadi, hukum berbakti kepada kedua orang tua adalah wajib ainiy, sedangkan durhaka sudah pasti haram hukumnya. Seperti yang telah ditegaskan di dalam Al Qur’an Surah Al Israa’ Ayat 23 dan 24; Allah SWT berfirman;

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia*).” (Q.S 17 : 23)

*)  Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’.” (Q.S 17 : 24)

Betapa pentingnya berbakti kepada orang tua dan betapa mulianya kedudukan mereka di sisi Allah SWT, sehingga perintah untuk berbakti kepada ibu bapak setelah perintah untuk beribadah kepada Allah SWT tanpa mempersekutukannya.

Pada ayat lain dijelaskan bahwa bersyukur kepada orang tua (yaitu dengan berbakti kepada mereka), merupakan rasa syukur kepada Allah SWT, karena Allah menciptakan manusia melalui rahim orang tua. Seperti dalam Al Qur’an Surah Al An’am Ayat 151, Allah SWT berfirman;

Katakanlah: ‘Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar’. Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (Q.S 6 : 151)

Namun demikian, berbakti menjadi kewajiban mutlak bagi seorang anak untuk menuruti dan mentaati semua perintah kedua orang tua walau mereka belum memeluk agama Islam, kecuali jika perintah tersebut untuk mempersekutukan Allah SWT.

Hal tersebut ditegaskan dalam Al Qur’an Surah Luqman Ayat 15, Allah SWT berfirman;

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S 31 : 15)

Muncul pertanyaan, kenapa harus berbakti kepada kedua orang tua, sedangkan mereka tidak beriman kepada Allah SWT? Perintah tersebut dikarenakan jasa orang tua, terutama ibu yang rela berkorban selama mengandung anaknya, kemudian menyusui dan merawatnya hingga besar.

Seperti yang dijelaskan dalam Al Qur’an, Surat Luqman Ayat 14, Allah SWT berfirman;

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. 31 : 14)

Sebelumnya mengakhiri, sang Fakir mohon maaf karena tidak ada niatan untuk menggurui, hanya sekedar memberikan informasi yang sang Fakir ketahui. Dan sedikit mengangkat kisah nyata yang diceritakan oleh Rasulullah SAW.

Ada 3 orang yang terjebak dalam gua, kemudian mereka berdoa kepada Allah dengan menyebutkan amal shaleh yang pernah dilakukannya, tujuannya agar Allah SWT memperkenankan doa mereka dan bisa keluar dari goa yang tertutupi oleh bebatuan.

Dari ketiga orang tersebut, hanya satu orang  terakhir yang memanjatkan doa, isinya bahwa amal shalehnya adalah “Aku memiliki orang tua yang sudah lanjut usia, dan aku selalu mendahulukan kepentingan mereka dibandingkan keluarga dan hartaku. Aku biasa membawakan minuman (susu) bagi mereka, dan tidak membiarkan siapapun meminumnya kecuali setelah mereka minum. Apabila ini adalah amal shaleh yang bisa mendapatkan ridha-Mu, maka keluarkanlah kami dari gua ini.”

Usai memanjatkan doa tersebut, akhirnya pintu gua yang tertutup bebatuan terbuka dan mereka berhasil keluar dengan selamat. Renungkanlah. Hikmah apa yang dapat diambil dari kisah tersebut, semoga bermanfaat. (Machfudh)

Tidak ada komentar: