Kamis, 03 Juli 2014

Mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya

Nabi Muhammad SAW dan para Rasul, diutus oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia, dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al A’raaf Ayat 158;

Artinya : “Katakanlah: ‘Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk’.”

Melalui beliau (Rasulullah SAW), Allah SWT telah menyempurnakan agama-Nya untuk seluruh umat manusia. Hal ini termaktub dalam Surah Al Maaidah Ayat 3, Allah SWT berfirman;

Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Allah SWT telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah An Nisaa Ayat 165;

Artinya : “(mereka Kami utus) Selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Jadi, sebagai umat manusia terlebih lagi yang mengaku beragama Islam, tidak ada alasan apa pun untuk tidak mentaati semua perintah dan menjauhi semua larangan Allah SWT yang disampaikan melalui para rasul-Nya.

Rasul pertama yang diangkat oleh Allah SWT adalah Nabi Nuh AS, dan Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diangkat sebagai Rasul dan beliaulah penutup para nabi. Dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulullah SAW, termaktub dalam Surah An Nisaa Ayat 163. Allah SWT berfirman;

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”

Allah SWT telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh AS sampai Nabi Muhammad SAW. Tentunya dengan memerintahkan mereka untuk beribadat kepada Allah SWT semata-mata, dan melarang mereka beribadah kepada thagut.

Seperti yang tertuang dalam Surah An Nahl Ayat 36, Allah SWT berfirman;

Artinya : “Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”

Dengan demikian, Allah SWT telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk mentaati-Nya dan para Rasul-Nya, serta bersikap kafir terhadap Thagut dan hanya beriman kepada-Nya.

Menurut Ibnu Al-Qayyim, Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan pengertian Thagut tersebut dengan mengatakan; “Thagut, ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (yang telah ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi”.

Dan, Thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada lima, yaitu sebagai berikut;
1.       Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2.       Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3.       Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4.       Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib, dan
5.       Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Baqarah Ayat 256;

Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, Barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah. Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Maka jelas sudah bahwa seluruh umat manusia, khususnya umat Islam, supaya mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya. Karena bila tidak maka sebenar-benarnya telah berjalan dijalan yang sesat. Insya Allah, dari si fakir ini dapat bermanfaat. Aammiinn. (Machfudh)

Tidak ada komentar: