Nabi
Muhammad SAW dan para Rasul, diutus oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia,
dan diwajibkan kepada seluruh jin dan manusia untuk mentaatinya.
Allah SWT
berfirman dalam Surah Al A’raaf Ayat 158;
Artinya :
“Katakanlah: ‘Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kamu
kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat
petunjuk’.”
Melalui
beliau (Rasulullah SAW), Allah SWT telah menyempurnakan agama-Nya untuk seluruh
umat manusia. Hal ini termaktub dalam Surah Al Maaidah Ayat 3, Allah SWT
berfirman;
Artinya :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak
panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan
takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Allah SWT
telah mengutus semua rasul sebagai penyampai kabar gembira dan pemberi peringatan.
Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam Surah An Nisaa Ayat 165;
Artinya :
“(mereka Kami utus) Selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah
diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Jadi,
sebagai umat manusia terlebih lagi yang mengaku beragama Islam, tidak ada
alasan apa pun untuk tidak mentaati semua perintah dan menjauhi semua larangan
Allah SWT yang disampaikan melalui para rasul-Nya.
Rasul
pertama yang diangkat oleh Allah SWT adalah Nabi Nuh AS, dan Nabi Muhammad SAW
adalah nabi terakhir yang diangkat sebagai Rasul dan beliaulah penutup para
nabi. Dalil yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulullah
SAW, termaktub dalam Surah An Nisaa Ayat 163. Allah SWT berfirman;
Artinya :
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu (Muhammad) sebagaimana Kami
telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami
telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak
cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman, dan Kami berikan Zabur kepada
Daud.”
Allah SWT
telah mengutus kepada setiap umat seorang rasul, mulai dari Nabi Nuh AS sampai
Nabi Muhammad SAW. Tentunya dengan memerintahkan mereka untuk beribadat kepada
Allah SWT semata-mata, dan melarang mereka beribadah kepada thagut.
Seperti
yang tertuang dalam Surah An Nahl Ayat 36, Allah SWT berfirman;
Artinya :
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah Thaghut itu’, Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
Dengan
demikian, Allah SWT telah mewajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk
mentaati-Nya dan para Rasul-Nya, serta bersikap kafir terhadap Thagut dan hanya beriman kepada-Nya.
Menurut Ibnu
Al-Qayyim, Rahimahullah Ta'ala, telah menjelaskan pengertian Thagut tersebut dengan mengatakan; “Thagut,
ialah setiap yang diperlakukan manusia secara melampui batas (yang telah
ditentukan oleh Allah), seperti dengan disembah, atau diikuti atau dipatuhi”.
Dan, Thagut itu banyak macamnya,
tokoh-tokohnya ada lima, yaitu sebagai berikut;
1.
Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2.
Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3.
Orang yang mengajak manusia untuk menyembah
dirinya.
4.
Orang yang mengaku tahu sesuatu yang ghaib,
dan
5.
Orang yang memutuskan sesuatu tanpa
berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah SWT.
Allah SWT
berfirman dalam Surah Al Baqarah Ayat 256;
Artinya :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu, Barangsiapa yang ingkar
kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah. Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
mendengar lagi Maha mengetahui.”
Maka jelas
sudah bahwa seluruh umat manusia, khususnya umat Islam, supaya mentaati Allah
SWT dan Rasul-Nya. Karena bila tidak maka sebenar-benarnya telah berjalan
dijalan yang sesat. Insya Allah, dari
si fakir ini dapat bermanfaat. Aammiinn. (Machfudh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar