Umat Islam, setiap tahun merayakan hari besar
Islam yang merupakan bentuk peringatan terhadap berbagai peristiwa penting
dalam sejarah Islam.
Perayaan hari besar tersebut ditandai dengan
kegiatan ibadah, seperti pengajian, puasa, ceramah agama, maupun shalat. Berikut
adalah beberapa peringatan hari besar Islam yang diperingati oleh umat muslim.
Tahun baru Hijriah (1 Muharam)
Tarikh Hijriah atau penanggalan Hijriah
dihitung sejak hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M.
Hijrah Nabi SAW dapat diartikan sebagai berpindahnya umat muslimin dari Mekah
ke Madinah serta usaha menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
Pengagungan kaum muslim terhadap besarnya arti
hijrah Nabi SAW terlihat dengan digunakannya peristiwa tersebut sebagai
permulaan kalender Islam. Penetapan tahun Hijriah dilakukan oleh Khalifah Umar
bin Khattab pada tahun keempat ia menjadi Khalifah atau tahun ke-17 setelah
hijrah.
Perhitungan kalender ini ditentukan
berdasarkan perubahan posisi bulan, yakni satu tahun Hijriah berlangsung selama
354 hari, lebih pendek 11 hari dibandung tahun Masehi.
Maulid Nabi SAW (12 Rabiulawal)
Maulid Nabi SAW merupakan peringatan hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi SAW diperingati sebagai perwujudan
kecintaan umat Islam untuk mengikuti jejaknya. Di Indonesia, Maulid Nabi SAW
selalu diperingati setiap tahun oleh masyarakat Islam.
Sebagian muslim Indonesia merayakan dengan
cara tradisional seperti membaca Barzanji (kitab berbahasa Arab yang berisi
syair pujian kepada Nabi SAW), tahlil dan doa bersama. Peringatan Maulid Nabi
SAW dibeberapa daerah di Indonesia disertai pula dengan ritual keagamaan,
seperti di Cirebon, Yogyakarta, Surakarta dan Aceh.
Isra Mikraj (27 Rajab)
Perjalanan Nabi SAW pada malam hari dari
Masjidilharam di Mekah ke Masjidilaksa di Yerusalem disebut Isra, sedangkan
mikraj adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilaksa sampai ke langit ketujuh
dari Sidratulmuntaha.
Nabi SAW melakukan Isra dan Mikraj ditemani
Malaikat Jibril dan mengendarai burak (buroq) yang berarti "kilat"
dan naik ke langit melalui beberapa tingkatan menuju Baitulmakmur, Sidratulmuntaha,
arasy (takhta Tuhan), dan kursi (singgasana Tuhan).
Hakikat dari peristiwa Isra Mikrah ini adalah
perintah salah yang diterima Nabi SAW dari Allah SWT. Pada mulanya Allah SWT
memberi perintah melaksanakan salat 50 waktu sehari semalam, namun NAbi SAW
meminta keringanan dan Allah SWT mengurangi waktu salat menjadi 5 kali sehari
semalam.
Peringatan Isra Mikraj di Indonesia biasanya
diisi dengan ceramah mengenai arti dan hikmah peristiwa tersebut.
Nuzulul Qur'an (17 Ramadan)
Nuzulul Qur'an merupakan peringatan turunnya
Al-Qur'an untuk pertama kali. Allah SWT menurunkan wahyu berupa lima ayat
pertama surah al-'Alaq kepada Nabi SAW melalui Malaikat Jibril. Peringatan ini
bermakna penting bagi umat Islam karena Al-Qur'an menjadi pedoman manusia dalam
membedakan yang benar dan yang batil.
Idul Fitri (1 Syawal)
Hari raya Idul Fitri merupakan salah satu hari
besar Islam yang diperingati setiap 1 Syawal. Datangnya hari raya Isudl Fitri
umumnya disambut dengan sukacita, terutama bagi mereka yang telah melaksanakan
ibadah puasa di bulan Ramadan.
Idul Fitri mengandung makna kembalinya manusia
kepada keadaan sucinya, sesuai fitrah, untuk mematuhi tetanan kehidupan yang
diridhai Allah SWT. Idul Fitri juga menjadi puncak kemenangan manusia melawan
hawa nafsunya.
ada hari raya Idul Fitri umat Islam
melaksanakan salat Idul Fitri berjemaah. Masyarakat muslim di Indonesia
mempunyai kebiasaan untuk mengadakan pertemuan yang biasa disebut "halal
bi halal" dengan maksud mempererat hubungan silaturahmi dan saling
memaafkan kesalahan.
Idul Adha (10 Zulhijah)
Hari raya Idul Adha diperingati umat Islam
setiap tanggal 10 Zulhijah. Pada tanggal tersebut umat muslim dari seluruh
dunia melakukan ibadah haji di Tanah Suci. Idul Adha disebut juga hari raya
kurban. Kata "adha" adalah bentuk jamak dari kata dahiliyah, berarti
"hewan kurban".
Hal ini berkaitan dengan kisah Nabi Ibrahim AS
ketika ia diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih Ismail, anaknya dari Hajar.
Tanpa ragu, Ismail meminta ayahnya melaksanakan perintah itu. Pada akhirnya
ketika hal tersebut dilaksanakan, Allah SWT mengganti Ismail dengan seekor
kambing.
Peristiwa ini selalu diperingati setiap tahun
dengan menyembelih hewan kurban pada hari Idul Adha, sebagai bentuk pendekatan
diri kepada Allah SWT. Kisah Nabi Ibrahim AS memberikan keteladanan bagi umat
Islam untuk mematuhi perintah Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar