Hafiz
Qur’an, belakangan mulai digandrungi kalangan umat Islam, terutama orang tua.
Ada yang memasukkan buah hatinya ke pesatren hafiz Qur’an, adapula yang
berusaha sendiri dengan mempelajari metode-metode menghafal Qur’an dengan
cepat.
Selain
itu, tak sedikit dari mereka menerapkan metode hasil pemikirannya sendiri,
seperti yang dilakukan seorang ibu berusia 30 tahun, Laili Tri Lestari, asal
Bone, Sulawesi. “Awalnya saya pakai metode gerak, terus berkembang menjadi
metode body languarge. Belakangan
dikenal dengan metode Kinestetik,”
paparnya saat ditemui di Gedung Tanah Air, TMII, Jakarta, Kamis (10/07-2014).
Menurutnya,
metode yang diterapkan kepada anak-anaknya dalam menghafal Al Qur’an, disebut
sebagai metode kinestetik, hal itu karena ada ilmu yang mempelajarinya, menyeimbangkan
perkembangan otak anak.
“Saya
menerapkan metode itu kepada anak-anak, salah satunya Kaisa itu sejak dia belum
masuk TK, usianya lima tahunan, termasuk juga kepada semua saudara-saudaranya,”
ungkap ibu dari lima orang anak tersebut kepada Machfudh.
Ketika
diminta untuk sedikit bercerita mengenai awal dirinya menerapkan metode
tersebut kepada anak-anaknya, Laili Tri Lestari, mengungkapkan bahwa saat dia
dan keluarga masih tinggal di kampung halamannya, yaitu Bone, Sulawesi Selatan.
“Kalau
tidak salah tahun 2005, menjadi kebiasaan keluarga, ketika dirumah kami selalu
melantunkan ayat-ayat Al Qur’an. Ya sambil nyapu, ngepel, nyetrika dan lainnya.
Bahkan saat sedang hamil, saya justru semakin sering melantunkan ayat-ayat Al
Qur’an,” ungkapnya mengawali cerita.
Menurut
pengakuannya, ketika dirinya sedang mengurus anak, dia berpikir bagaimana
suasana rumah terasa hidup. “Makanya saya tidak pernah bosan membaca Al Qur’an,
walau saya masih hamil,” kata Laili Tri Lestari.
Pada
saat dirinya mengerjakan pekerjaan rumah sambil melantunkan ayat-ayat suci Al
Qur’an, otomatis semua anak-anaknya mendengarkan dirinya mengaji.
“Usai
mengerjakan pekerjaan rumah, saya mengajak anak-anak untuk duduk di teras.
Terus saya tanya kepada mereka, ‘tadi umi
baca apaan?... Ternyata mereka tahu
dan hafal dari ayat yang saya bacakan.
Meskipun
demikian, Laili Tri Lestari belum memfocuskan hal tersebut, hanya sebatas itu
saja. “Kami di undang ke Makkasar, saya diminta mengajar di Sekolah Islam
Athirah, dan saya diminta menjadi kepala sekolahnya,” paparnya.
Mulai
dari sinilah, Ibu dari Kaisa salah satu peserta mulai berpikir sehingga
menciptakan sebuah metode. “Suami bertanya bagaimana anak TK bisa hafal anaba
kurang dari satu bulan. Dari itulah saya berpikir keras, karena sudah pasti
sulit meminta anak TK menghafal,” tukas Laila Tri Lestari.
Laili
Tri Lestari mengaku, bahwa dirinya terus berpikir keras, sampai suatu ketika
dirinya sedang membaca makna dari ayat Al Qur’an. “Tiba-tiba tangan saya
bergerak sendiri, dari situlah saya mencoba menerapkan metode gerak tersebut,” ungkapnya.
Ketika
dia mencoba mempraktekkan di kelas TK A dan TK B tempatnya mengajar, ternyata
menurut Laila Tri Lestari, semua anak TK menyenangi dan nyaman tanpa beban
ketika menghafalkan anaba.
“Alhamdulillah,
dari pertama sampai saat ini tidak ada kendala anak-anak mengalami kesulitan
dalam menghafal,” tambah Laili yang juga menerapkan metode gerak kepada
anak-anaknya di rumah,
Sayangnya,
ketika dirinya tengah menerapkan metode gerak tersebut, dalam perjalanan
teamnya di TK tempat mengajar bubar. Namun demikian, dirinya tidak putus asa,
akhirnya dia menerapkan dan mengembangkan metode tersebut di rumah terhadap
anak-anaknya.
“Saya
bersyukur, anak TK yang saya ajar dengan metode itu. Mereka sudah bisa
menghafalkan anaba hanya dalam waktu sekitar 15 hari,” papar Laila yang juga
mengaku kalau dirinya menyisipkan pelajaran bahasa Inggris disela-sela
metodenya tersebut.
Termasuk
juga terhadap kelima anaknya di rumah, menurut pengakuannya, anak-anaknya yaitu
Muhammad Kholil Al Kamali (9), Muhammad Zakiru Fuady Al Kamali (8), Muhammad
Aep Hadib Al Kamali (7), terus Kaisa Auliya Kamal (5), terus adiknya Zaenu
Fikry Al Kamali (4) dan yang terakhir dalam kandungan belum ada namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar