Memperebutkan
tahta kursi kepresidenan di negara manapun, pasti tidak akan pernah terlepas
dari yang namanya kampanye jujur dan tidak jujur alias gelap atau blackcampaign. Bahkan di Indonesia,
belum lama ini melangsungkan pemilu Presiden, juga diwarnai dengan kampanye
hitam.
Menurut
Ustadz Zaki Mirza saat ditemui
disela-sela acara Da’i Muda Indonesia, mengungkapkan bahwa politik merupakan
sesuatu yang sangat rentan dengan nilai-nilai manipulasi, nepotisme dan segala
macam, karena politik itu adalah kepentingan.
“Pasti
ada yang namanya blackcampaign, sudah
pasti sifatnya ilegal. Karena isinya bisa mendzolimi orang lain atau
mengungkapkan sisi lain dari lawannya yang belum tentu kebenarannya,” jelas
Ustadz Zaki Mirza kepada Machfudh
di Studio 3 MNC TV, Kamis (10/07-2014).
Bukan
saja pemerintah yang melarang dan menyatakan tidak sah, tambahnya, dalam Agama
Islam juga diharamkan dalam melakukan kampanye hitam. “Sudah jelas, bagaimana
pun juga mendzolimi seseorang itu sangat tidak baik, makanya agama
mengharamkannya,” tambahnya.
Mandzolama dzulima, barang siapa yang mendzolimi, maka
suatu saat akan terdzolimi. Merujuk pada hadits tersebut, menurut Ustadz Zaki
Mirza, bahwa negara tidak akan pernah bisa menemukan konteks, baldatun thoyyibatun warabbun ghafur,
negara yang makmur dan sejahtera.
“Selama
dalam proses pemerintahan masih ada yang menjalankan sesuatu yang dibenci Allah
SWT, misalnya seperti melakukan kampanye gelap, money politik yang sebenarnya
dalam hukum agama itu kan tidak jujur. Sedangkan Islam, sangat menuntut kita
dalam bernegara itu harus secara adil,” paparnya.
Kalau
dikembalikan kepada konteks Pancasila, tambah Ustadz Zaki Mirza, dimana
pancasila merupakan suatu payung yang menaungi semua rakyat Indonesia dari
berbagai perbedaan, karena Indonesia beraneka ragam, bhinneka tunggal ika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar