Sudah menjadi hal yang umum, ketika usai
mengerjakan shalat lima waktu, kemudian berdzikir dan berdo’a. Namun masih ada
pula umat Islam ketika selesai shalat, langsung meninggalkan tempat. Padahal,
fadhillah berdzikir selesai shalat sangatlah besar, sayang bila tidak
dikerjakan.
Banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan
Hadits, mengenai fadhillah dari berdzikir atau menyebut nama Allah SWT. Yaitu; pertama, dzikir merupakan penangkal
ampuh dari godaan syaithan yang terkutuk. Allah SWT berfirman dalam surah Fushshilat
ayat 36;
“Dan
jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan
kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”
(Q.S. 41 : 36)
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim dalam Kitab Shalat dalam shahihnya, bahwa Suhail bin Abi
Shalih bercerita;
Suatu hari, bapakku mengutusku pergo
ke kabilah Bani Haritsah, maka akupun pergi bersama seseorang teman. Tiba-tiba
terdengar suara memanggil-manggil nama temanku dari balik sebuah tembok. Dan,
ketika temanku melihat ke balik tembok tempat suara tadi berasal, ia tidak
mendapati seseorang pun disana.
Sepulangnya kami ke rumah, maka aku
ceritakan kejadian ini kepada bapakku. Dan dia berkata; “Seandainya aku tahu,
bahwa kamu akan mengalami kejadian ini, tentu aku tidak akan mengutusmu. Tapi,
apabila kamu mendengar suara, maka kumandangkanlah Adzan, karena aku mendengar
Abu Hurairah R.A membawakan hadits dari Nabi SAW, beliau bersabda; ‘Sesungguhnya syaithan, apabila terdengar
panggilan shalat (adzan), lari tunggang langgang’.”
Kedua, dzikir seorang hamba akan memenuhi timbangan kebaikanya di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda; “(ucapan)
Alhamdulillah memenuhi timbangan dan (ucapan) Subhanallah wal hamdulillah,
keduanya memenuhi antara langit dan bumi.” (Hadits Riwayat Muslim dari Abu
Malik Al Asy’ary R.A)
Ketiga, Allah SWT mencintai orang-orang yang selalu berdzikir kepada-Nya atau
sering menyebut nama-Nya. Dalam surah Al Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman;
“Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu (Aku limpahkan
rahmat dan ampunan-Ku kepadamu), dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku.” (Q.S. 2 : 152)
Dalam Hadits Abu Hurairah R.A. bahwa Rasulullah
SAW bersabda; “Ada dua kalimat yang
ringan bagi lisan dan berat ditimbangan, dan dicintai oleh Ar Rahman, yaitu
Subhanallah Wabihamdih, Subhanallahil ‘Adzim.” (Hadits Riwayat Bukhari dan
Muslim)
Keempat, dzikir kepada Allah SWT mampu menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah SAW,
bersabda; “Barang siapa yang membaca
‘Subhanallahi wabihamdih seratus kali dalam sehari, akan digugurkan
dosa-dosanya walaupun sebanyak buih dilautan.” (Hadits Riwayat Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah R.A.)
Kelima, dengan berdzikir, Allah SWT akan menambahkan rezeki dan keturunan
seseorang. Dalam surah Nuh ayat 10 – 12, Allah SWT berfirman;
“Maka
aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu
kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Q.S.
71 : 10 – 12)
Masih banyak lagi fadhillah-fadhillah
dari banyak berdzikir, namun dari sedikit penjelasan diatas semoga bermanfaat
dan serta menambah gairah untuk memperbanyak berdzikir (menyebut nama-Nya).
Sedikit informasi, bahwa dzikir
kepada Allah SWT, jika ditinjau dari sisi hukumnya terbagi menjadi dua macam,
yaitu dzikir yang diwajibkan. Misalnya shalat, merupakan termasuk dari
dzikir-dzikir yang diwajibkan, karena didalamnya terkandung dzikir kepada Allah
SWT, seperti membaca Al Qur’an.
Dan, dzikir yang tathawwu’ (mustahab),
seperti membaca Tasbih (Subhanallah),
Tahlil (Laa ilaaha ilallah) dan
Takbir (Allahu Akbar).
Jika ditinjau dari sisi bentuknya,
maka dzikir terbagi menjadi dua macam; yaitu dzikir anggota badan, seperti
dengan ucapan dan anggota badan. Cara ini dapat dilakukan oleh seorang mukmin
maupun munafiq.
Dan, dzikir dengan hati, dimana
seseorang senantiasa ingat kepada Allah SWT, senantiasa merasa diawasi oleh
Allah SWT. Sehingga berusaha dan berupaya menjalankan perintah-perintah-Nya.
Senantiasa ta’at kepada Allah SWT, dan berusaha menjauhkan diri dari
kemaksiatan. (Machfudh/Berbagai
Sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar