Minggu, 06 Juli 2014

Fadhillah Berdzikir

Sudah menjadi hal yang umum, ketika usai mengerjakan shalat lima waktu, kemudian berdzikir dan berdo’a. Namun masih ada pula umat Islam ketika selesai shalat, langsung meninggalkan tempat. Padahal, fadhillah berdzikir selesai shalat sangatlah besar, sayang bila tidak dikerjakan.

Banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan Hadits, mengenai fadhillah dari berdzikir atau menyebut nama Allah SWT. Yaitu; pertama, dzikir merupakan penangkal ampuh dari godaan syaithan yang terkutuk. Allah SWT berfirman dalam surah Fushshilat ayat 36;

Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, Maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (Q.S. 41 : 36)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shalat dalam shahihnya, bahwa Suhail bin Abi Shalih bercerita;

Suatu hari, bapakku mengutusku pergo ke kabilah Bani Haritsah, maka akupun pergi bersama seseorang teman. Tiba-tiba terdengar suara memanggil-manggil nama temanku dari balik sebuah tembok. Dan, ketika temanku melihat ke balik tembok tempat suara tadi berasal, ia tidak mendapati seseorang pun disana.

Sepulangnya kami ke rumah, maka aku ceritakan kejadian ini kepada bapakku. Dan dia berkata; “Seandainya aku tahu, bahwa kamu akan mengalami kejadian ini, tentu aku tidak akan mengutusmu. Tapi, apabila kamu mendengar suara, maka kumandangkanlah Adzan, karena aku mendengar Abu Hurairah R.A membawakan hadits dari Nabi SAW, beliau bersabda; ‘Sesungguhnya syaithan, apabila terdengar panggilan shalat (adzan), lari tunggang langgang’.”

Kedua, dzikir seorang hamba akan memenuhi timbangan kebaikanya di akhirat. Rasulullah SAW bersabda; “(ucapan) Alhamdulillah memenuhi timbangan dan (ucapan) Subhanallah wal hamdulillah, keduanya memenuhi antara langit dan bumi.” (Hadits Riwayat Muslim dari Abu Malik Al Asy’ary R.A)

Ketiga, Allah SWT mencintai orang-orang yang selalu berdzikir kepada-Nya atau sering menyebut nama-Nya. Dalam surah Al Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman;

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu (Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu), dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Q.S. 2 : 152)

Dalam Hadits Abu Hurairah R.A. bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Ada dua kalimat yang ringan bagi lisan dan berat ditimbangan, dan dicintai oleh Ar Rahman, yaitu Subhanallah Wabihamdih, Subhanallahil ‘Adzim.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)

Keempat, dzikir kepada Allah SWT mampu menggugurkan dosa-dosa. Rasulullah SAW, bersabda; “Barang siapa yang membaca ‘Subhanallahi wabihamdih seratus kali dalam sehari, akan digugurkan dosa-dosanya walaupun sebanyak buih dilautan.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah R.A.)

Kelima, dengan berdzikir, Allah SWT akan menambahkan rezeki dan keturunan seseorang. Dalam surah Nuh ayat 10 – 12, Allah SWT berfirman;

Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Q.S. 71 : 10 – 12)

Masih banyak lagi fadhillah-fadhillah dari banyak berdzikir, namun dari sedikit penjelasan diatas semoga bermanfaat dan serta menambah gairah untuk memperbanyak berdzikir (menyebut nama-Nya).

Sedikit informasi, bahwa dzikir kepada Allah SWT, jika ditinjau dari sisi hukumnya terbagi menjadi dua macam, yaitu dzikir yang diwajibkan. Misalnya shalat, merupakan termasuk dari dzikir-dzikir yang diwajibkan, karena didalamnya terkandung dzikir kepada Allah SWT, seperti membaca Al Qur’an.

Dan, dzikir yang tathawwu’ (mustahab), seperti membaca Tasbih (Subhanallah), Tahlil (Laa ilaaha ilallah) dan Takbir (Allahu Akbar).

Jika ditinjau dari sisi bentuknya, maka dzikir terbagi menjadi dua macam; yaitu dzikir anggota badan, seperti dengan ucapan dan anggota badan. Cara ini dapat dilakukan oleh seorang mukmin maupun munafiq.

Dan, dzikir dengan hati, dimana seseorang senantiasa ingat kepada Allah SWT, senantiasa merasa diawasi oleh Allah SWT. Sehingga berusaha dan berupaya menjalankan perintah-perintah-Nya. Senantiasa ta’at kepada Allah SWT, dan berusaha menjauhkan diri dari kemaksiatan. (Machfudh/Berbagai Sumber)


Tidak ada komentar: