Pandangan
Al Qur’an mengenai hidup berdampingan secara damai di antara pemeluk agama,
merupakan pemikiran orisinil Islam.
Banyak ayat Al Qur’an, dalam ragam bentuk dengan lugas menganjurkan kepada umat
Islam memperhatikan masalah penting ini.
Pada
bagia ke enam, telah dipaparkan mengenai Islam semenjak permulaan telah mencanangkan
prinsip-prinsip perdamaian. Melalui jalan tersebut, Islam telah memuluskan perdamaian internasional
dan koeksistensi secara damai di antara pemeluk agama-agama dunia.
Selain itu, Islam
mendorong perdamaian, juga memerangi segala bentuk ilusi superior atas agama
lain, seperti lanjutannya sebagai berikut;
9. Memerangi
segala ilusi superior atas agama lain
Sebagian ayat dalam Al
Qur’an, bercerita tentang peperangan terhadap keyakinan-keyakinan ekstrem dan
fanatisme agama-agama lain. Keyakinan keliru yang menjadi sumber segala
kebencian dan permusuhan terhadap pengikut agama-agama lainnya.
Kitab samawi kita
adalah Al Qur’an. Setelah menyeru kepada umat Islam untuk dapat hidup
berdampingan secara damai, dan bersikap toleran dengan pengikut agama lainnya. Serta
mengikis habis akar ilusi dan pikiran-pikiran keliru agama-agama lainnya,
terkait dengan keunggulannya atas agama lain.
Orang-orang Yahudi dan
Kristen, menyakini bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan, hanya merekalah
yang menjalin hubungan abadi dengan Tuhan. Surga Tuhan terkhusus untuk mereka
dan pengikut agama lain sama sekali tidak memiliki kelayakan untuk masuk
kedalamnya.
Hanya Yahudi dan
Kristen yang apa pun gelarnya, lebih unggul dan lebih tinggi dari semuanya.
Dan, paling layak mendapatkan kehormatan dan pemuliaan. Seluruh pengikut agama
lainnya, harus menghormati dan tunduk di hadapan dua bangsa pilihan ini. (Ham
Ziisti Madzhabi, Muhammad Mujtahid Syabistari, Maktab Islam, Tahun 7, No. 3,
Hal. 37)
Dalam Al Qur’an surah
Al Maa-idah ayat 18, Allah SWT berfirman;
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah
anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa
Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu?" (kamu bukanlah anak-anak Allah
dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia(biasa) diantara
orang-orang yang diciptakan-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya dan
menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. dan kepunyaan Allah-lah kerajaan antara
keduanya. dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).” (Q.S. 5 : 18)
Allah SWT juga berfirman
dalam surah Al Baqarah ayat 111 – 112;
“Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: ‘Sekali-kali tidak akan masuk
surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani’. demikian itu
(hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: ‘Tunjukkanlah bukti
kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar’. (tidak demikian) bahkan
Barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan,
Maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S. 2 : 111 – 112)
Oleh karena itu,
sesuai dengan pesan ayat tersebut diatas, surganya Allah SWT, tidak dalam
dominasi ekslusif kelompok tertentu. Dengan demikian, Al Qur’an memerangi
pemikiran-pemikiran arogan, angkuh dan fanatisme buta, bahaya dan dapat
menyulut api peperangan.
Dan dengan argumentasi
menampakkan kerapuhan dan tidak logisnya pemikiran-pemikiran tersebut, bahkan
sudah jelas bahwa apabila pemikiran keliru dan bahaya ini berkuasa atas bangsa dan
masyarakat.
Maka mereka tidak akan
dapat mencicipi perdamaian dunia dan koeksistensi dengan para pemeluk agama
lainnya. Meminimalisir berbagai fanatisme buta, perasaan superior dan
rasialisme, merupakan ruang bagi tersedianya koeksistensi secara damai dengan
agama-agama, bangsa-bangsa dan mazhab lainnya di dunia.
Dalam pandangan Al
Qur’an, tidak ada satu pun bangsa pilihan, dan tiada pula satu pun agama yang
sudah mengingat persaudaraan dengan Tuhan. Superioritas dan keagungan terkhusus
bagi orang-orang yang hanya tunduk di hadapan hakikat dan kebenaran atas
kekuasaan Allah SWT. Serta fanatisme tidak akan menghalanginya untuk menerima
kebenaran tersebut.
10. Korporasi
dan kerjasama dalam masalah-masalah internasional
Diantara keharusan
dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat adalah koorporasi dan… (Bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar