Mungkin sebagian orang sudah pasti mengetahui dan memahami bagaimana
berwudhu, namun tidak ada salahnya hanya sebagai pengingat saja. Penulis hanya
ingin mengutarakan bagaimana tata cara berwudhu yang dianjurkan oleh Rasulullah
SAW, tidak ada niatan untuk menggurui.
Sebelum melaksanakan wudhu, adakalanya lebih baik membaca basmallah serta
niat berwudhu. Hal tersebut dapat dilakukan di dalam hati. Berdasarkan hadits
Rasulullah SAW, beliau bersabda;
“Tidak sempurna wudhu seseorang,
apabila tidak menyebut nama Allah (membaca Basmallah).” (Hadits Riwayat
Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir)
Setelah niat dan membaca basmallah, kemudian
membasuh telapak tangan. Yaitu menyapu bersih telapak tangan sampai ke
sela-sela jari jemari dan kuku pada jari. Hal tersebut dilakukan sebanyak tiga
kali, barulah berkumur. Dalam berkumur ini, maksudnya memutar-mutar air di
dalam mulut, lalu membuangnya.
Kemudian ber-istinsyaq
atau istintsar, yaitu memasukkan air
ke dalam lubang hidung dengan bantuan pernafasan, lalu mengeluarkannya kembali.
Istinsyaq ini disunahkan dilakukan dengan kuat, kecuali dalam keadaan berpuasa,
karena dikhawatirkan air akan masuk ke dalam perut.
Rasulullah SAW, bersabda; “Bersungguh-sungguhlah (melakukan) ketika istinsyaq, kecuali jika engkau
sedang berpuasa.” (Hadits Riwayat Ahmad, Hakim, Baihaqi, dan dishahihkan
oleh Ibnu Hajar)
Usai ber-istinsyaq, membasuh muka
atau wajah. Adapun batasan dalam membasuh muka, yaitu dari tempat tumbuhnya
rambut dikepala sampai dagu tempat tumbuhnya janggut. Selain itu, dari posisi
telinga sebelah kanan sampai posisi telinga sebelah kiri.
Rambut yang tumbuh di wajah dan kulit dibawah
wajah, wajib dibasuh jika rambut tersebut tumbuhnya tipis. Namun jika tebal,
maka hanya diwajibkan untuk membasuh bagian permukaannya saja, dan disunahkan
untuk menyela-nyelanya dengan jari tangan.
Kemudian membasuh kedua tangan, dimulai dari
ujung jari sampai siku. Seperti yang diterangkan dalam Surah Al Maaidah Ayat 6.
Allah SWT berfirman;
“Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan
tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”
Setelah membasuh kedua tangan, maka mengusap
kepala dan kedua telinga. Dilakukan dari depan kepala sampai kebelakang,
kemudian membasuh dan mengusap kedua telinga. Barulah membasuh kedua kaki,
membasuh kaki ini hanya sampai kedua mata kaki.
Kemudian, selesai melakukan semua tersebut diatas, ditutup dengan membaca
do’a selesai berwudhu. Seperti dalam Hadits Riwayat Muslim, tanpa tambahan;
Allahummajlnii... dan Turmudzi dengan redaksi lengkap.
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah semata, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang bertaubat, dan jadikan pula aku termasuk ke dalam orang-orang
yang membersihkan diri.”
Setiap orang yang berwudhu, diwajibkan membasuh
semua anggota-anggota wudhu secara berurutan (tertib), serta dilarang menunda
dalam membasuh suatu anggota, menunggu anggota yang lain mengering setelah
dibasuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar